BAB
I
Pendahuluan
A. Latar
belakang
Setiap
hari kita memerlukan makanan untuk mendapatkan energi (karbohidrat dan lemak)
dan untuk pertumbuhan sel-sel baru, menggantikan sel-sel yang rusak (protein). Selain itu,
kita juga memerlukan makanan sebagai sumber zat penunjang dan pengatur proses
dalam tubuh, yaitu vitamin, mineral, dan air.
Sehat
tidaknya suatu makanan tidak bergantung pada ukuran, bentuk, warna, kelezatan,
aroma, atau kesegarannya, tetapi bergantung pada kandungan zat yang diperlukan
oleh tubuh. Suatu makanan dikatakan sehat apabila mengandung satu macam atau
lebih zat yang diperlukan oleh tubuh. Setiap hari, kita perlu mengonsumsi
makanan yang beragam agar semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi.
Hal ini dikarenakan belum tentu satu jenis makanan mengandung semua jenis zat
yang diperlukan oleh tubuh setiap hari.
Supaya
orang tertarik untuk memakan suatu makanan, seringkali kita perlu menambahkan
bahan-bahan tambahan ke dalam makanan yang kita olah. Bisa kita perkirakan
bahwa seseorang tentu tidak akan punya selera untuk memakan sayur sop yang
tidak digarami atau bubur kacang hijau yang tidak memakai gula. Dalam hal ini,
garam dan gula termasuk bahan tambahan. Keduanya termasuk jenis zat aditif
makanan. Zat
aditif bukan hanya garam dan gula saja, tetapi
masih banyak bahan-bahan kimia lain.
Zat
aditif makanan ditambahkan dan dicampurkan pada waktu
pengolahan makanan untuk memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa,
memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk, dan lain.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat
identifikasi masalah pokok makanan yang mengandung zat adiktif sebagai berikut
:
1.
Adanya
pengertian zat adiktif.
2.
Adanya
berbagai makanan yang mengandung zat adiktif.
3.
Adanya
bahaya penggunaan zat adiktif pada makanan.
C.
Tujuan
Setelah mengetahui makanan yang mengandung
zat adiktif, diharapkan mahasiswa dapat :
1.
Memahami
dan mengerti pengertian zat adiktif
2.
Mengetahui
makanan yang mengandung zat adiktif
3.
Mengetahui
bahaya penggunaan zat adiktif pada makanan
BAB
II
Pembahasan
A.
Pengetian zat adiktif
Istilah
zat aditif sendiri mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia setelah merebak
kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu, ikan dan
daging yang terjadi pada beberapa bulan belakangan. Formalin sendiri digunakan
sebagai zat pengawet agar produk olahan tersebut tidak lekas busuk/terjauh dari
mikroorganisme. Penyalahgunaan formalin ini membuka kacamata masyarakat untuk
bersifat proaktif dalam memilah-milah mana zat aditif yang dapat dikonsumsi dan
mana yang berbahaya.
Secara
umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu : (a) aditif sengaja,
yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu,
seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan
kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, (b)
aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah
sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
Bila
dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti
lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang
mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia,
maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada
umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil,
dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi
ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan,
dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker
pada hewan dan manusia.
B.
Macam-macam zat adiktif
Zat
aditif pada makanan, ada yang berasal dari alam dan ada yang buatan (sintetik).
Untuk zat aditif alami tidak banyak menyebabkan efek samping. Lain halnya
dengan zat aditif sintetik.
Beberapa
zat aditif dari alam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
1. Pewarna
Contohnya : Daun pandan (hijau), kunyit
(kuning), buah coklat (coklat), wortel (orange), anato (orange), karamel
(cokelat hitam), beta karoten (kuning) dan klorofil (hijau).
2. Penyedap
Contohnya : Pala, merica,
cabai, laos, kunyit, ketumbar.
3. Pengawet
Contohnya : asam cuka (untuk acar), gula
(untuk manisan), dan garam (untuk asinan ikan/telur). Selain itu beberapa bahan
alam misalnya saja penambahan air jeruk atau air garam yang dapat digunakan
untuk menghambat terjadinya proses reaksi waktu coklat (browing reaction) pada
buah apel.
4. Pengemusi
Contohnya : putih telur.
Beberapa
zat aditif sintetik yang sering digunakan dalam beranaka jenis makanan, yaitu :
1.
Zat Pewarna
zat
pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan
tersebut lebih menarik. Tartrazin adalah pewarna makanan buatan yang mempunyai
banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Contoh pewarna
sintetik: biru berlian (biru), coklat HT (coklat), eritrosit (merah) dan hijau
FCF (hijau).
2.
Penyedap rasa dan aroma (flavor)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan
berasal dari golongan ester. Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil
valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum).
3.
Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang
paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari
dikenak dengan nama vetsin. MSG sebagai penguat rasa makanan dan juga untuk
melezatkan makanan. MSG merupakan zat aditif makanan buatan, sedangkan yang
alami diantaranya adalah bunga cengkeh.
4.
Zat pemanis buatan
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai
nilai gizi, contohnya sakarin(kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya
250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.
5.
Pengawet
Pengawet adalah bahan yang dapat mencegah
atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan
yang disebabkan mikroorganisme. Zat pengawet dimaksudkan untuk memperlambat
oksidasi yang dapat merusak makanan.
C.
Contoh makanan-makanan yang mengandung zat
adiktif
Makanan
Yang Mengandung Zat Aditif Berbahaya – Saat ini banyak makanan yang beredar
luas dipasaran yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia sehinga kita
harus cermat dan berhati hati seblum membeli dan mengkonsumsi makanan tersebut.
Nah berikut ini ada 5 Jenis Makanan Yang Mengandung Zat Aditif Berbahaya yang
sebaiknya kamu hindari.
1.
Soda dan minuman yang mengandung pemanis buatan
Seringkali bahwa minuman kemasan yang
memiliki aneka rasa lebih sehat daripada penggunaan gula untuk mempermanis
minuman di rumah. Padahal kebanyakan minuman kemasan mengandung pemanis buatan
yang jauh lebih berbahaya dari gula biasa.
Aspartame, sakarin dan sucralose
adalah beberapa jenis pemanis buatan yang sangat populer dan sering digunakan
dalam minuman bersoda, jus kemasan, permen karet, dan makanan lainnya.
Pemanis buatan tidak hanya
meningkatkan risiko terhadap diabetes tetapi juga dapat menyebabkan obesitas.
Untuk melindungi diri dari risiko penyakit karena pemanis buatan, kurangi
konsumsi soda dan minuman kemasan yang tidak sehat, batasi pula penggunaan gula
mentah dan menggantinya dengan pemanis alami seperti madu murni.
2.
Makanan dan minuman ringan yang mengandung sirup jagung kaya fruktosa
Sirup jagung kaya fruktosa merupakan
cairan yang manisnya 6 kali lipat lebih manis dari tebu. Sirup jagung sering
ditambahkan pada makanan olahan seperti minuman ringan, bumbu, saus apel,
makanan dan roti atau sereal yang tampak berbahaya.
Konsumsi terhadap sirup jagung kaya
fruktosa ini terkait dengan risiko obesitas, kerusakan otak, IQ rendah, dan
bahkan keracunan merkuri. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang tampak
mencurigakan dan memiliki rasa manis yang terlalu tajam.
3.
Makanan yang mengandung minyak nabati dan lemak trans
Banyak orang juga telah salah paham
mengenai penggunaan minyak nabati tak jenuh yang dijadikan alternatif yang
sehat dari lemak tak jenuh pada makanan. Tetapi minyak sayuran dapat berubah
menjadi tengik lebih cepat, sehingga dapat bersifat seperti racun dalam tubuh.
Konsumsi makanan yang mengandung
minyak nabati dalam kadart tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
parah seperti penyakit jantung dan kanker. Minyak nabati kebanyakan berasal
dari organisme hasil rekayasa genetik termasuk minyak canola, kedelai, dan
jagung yang melalui pros hidrogenasi.
Lebih baik gunakan sumber lemak tak
jenuh yang sehat seperti mentega, minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak rami
untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit.
4.
Roti putih dan makanan yang terbuat dari tepung halus
Makanan yang terbuat dari tepung putih
halus seperti roti putih, pasta dan makanan lainnya adalah salah satu perusak
kesehatan yang paling umum saat ini. Produk tepung putih bersifat karsinogenik
karena diputihkan melalui berbagai proses.
Selain itu, tepung putih juga
kehilangan nutrisi penting dari gandum ketika menjalani proses pemutihan.
Hindari makanan yang terbuat dari tepung putih dan semua produk olahan gandum
untuk mengoptimalkan kesehatan.
5. Makanan yang mengandung MSG dan garam halus
Monosodium glutamat atau yang dikenal
dengan istilah MSG, sering tersembunyi dalam makanan dengan nama yang menipu.
MSG adalah bahan kimia garam yang dapat menyebabkan sakit kepala, masalah
jantung, kerusakan otak, dan masalah lainnya jika dikonsumsi dalam tingkat
tinggi dan pada jangka waktu yang panjang.
6. Saus tomat
Saus tomat yang sering Anda jadikan teman makan ternyata mengandung sejumlah bahan yang mengejutkan. Selain mengandung bahan murni seperti tomat dan air, beberapa merk saus tomat juga mengandung MSG, sirup jagung tinggi fruktosa, garam, bawang putih, minyak sayur yang terhidrogenisasi, rempah-rempah, gluten, asam sitrat dan ragi.
Produsen tidak diharuskan untuk mengungkapkan bahan apa saja yang terkandung dalam saus tomat pada labelnya, sehingga pastikan untuk memilih saus tomat dengan seksama. Banyak produk yang menyamarkan bahan aditif berbahaya seperti MSG dengan memberi label 'rasa alami' pada botolnya.
Pilihlah saus tomat yang dikemas dengan menggunakan botol kaca dan bukan kaleng untuk menghindari paparan zat kimia berbahaya lainnya dari kaleng.
7. Selai kacang
Selai kacang merupakan makanan yang sehat karena mengandung lemak nabati dan vitamin. Sayangnya, beberapa merk selai kacang menambahkan bahan seperti gula, sirup jagung, dan minyak nabati terhidrogenasi seperti lemak trans.
Idealnya, selai kacang yang baik hanya berisi kacang saja atau bahan pendukung lain yang tidak berbahaya. Zat aditif seperti sirup jagung ini akan menghilangkan manfaat sehat kacang dan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi jangka panjang, seperti penurunan fungsi kognitif otak.
8. Cuka sari apel
Cuka sari apel menawarkan berbagai manfaat kesehatan, diantaranya mengatasi mulas, nyeri sendi, dan kekakuan sendi, meningkatkan fungsi usus, dan memecah lemak untuk membantu penurunan berat badan.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, pilihlah cuka sari apel yang melalui proses pasteurisasi, organik dan tanpa filter. Baca label cuka sari apel dengan hati-hati, karena beberapa merk diketahui mengandung zat aditif seperti pewarna dan penyedap rasa.
Bahkan produsen yang curang kadang memasang label 'cuka rasa sari apel', dimana cuka tersebut terbuat dari cuka putih biasa dari jagung dan bukan apel yang diberi perasa dan pewarna buatan agar terlihat seperti cuka sari apel.
Saus tomat yang sering Anda jadikan teman makan ternyata mengandung sejumlah bahan yang mengejutkan. Selain mengandung bahan murni seperti tomat dan air, beberapa merk saus tomat juga mengandung MSG, sirup jagung tinggi fruktosa, garam, bawang putih, minyak sayur yang terhidrogenisasi, rempah-rempah, gluten, asam sitrat dan ragi.
Produsen tidak diharuskan untuk mengungkapkan bahan apa saja yang terkandung dalam saus tomat pada labelnya, sehingga pastikan untuk memilih saus tomat dengan seksama. Banyak produk yang menyamarkan bahan aditif berbahaya seperti MSG dengan memberi label 'rasa alami' pada botolnya.
Pilihlah saus tomat yang dikemas dengan menggunakan botol kaca dan bukan kaleng untuk menghindari paparan zat kimia berbahaya lainnya dari kaleng.
7. Selai kacang
Selai kacang merupakan makanan yang sehat karena mengandung lemak nabati dan vitamin. Sayangnya, beberapa merk selai kacang menambahkan bahan seperti gula, sirup jagung, dan minyak nabati terhidrogenasi seperti lemak trans.
Idealnya, selai kacang yang baik hanya berisi kacang saja atau bahan pendukung lain yang tidak berbahaya. Zat aditif seperti sirup jagung ini akan menghilangkan manfaat sehat kacang dan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi jangka panjang, seperti penurunan fungsi kognitif otak.
8. Cuka sari apel
Cuka sari apel menawarkan berbagai manfaat kesehatan, diantaranya mengatasi mulas, nyeri sendi, dan kekakuan sendi, meningkatkan fungsi usus, dan memecah lemak untuk membantu penurunan berat badan.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, pilihlah cuka sari apel yang melalui proses pasteurisasi, organik dan tanpa filter. Baca label cuka sari apel dengan hati-hati, karena beberapa merk diketahui mengandung zat aditif seperti pewarna dan penyedap rasa.
Bahkan produsen yang curang kadang memasang label 'cuka rasa sari apel', dimana cuka tersebut terbuat dari cuka putih biasa dari jagung dan bukan apel yang diberi perasa dan pewarna buatan agar terlihat seperti cuka sari apel.
9. Coklat
Cokelat dianggap sebagai salah satu makanan
yang paling adiktif. Ada alkaloid tertentu dalam cokelat yang sangat mirip
dengan yang ditemukan dalam alkohol. Itu bukan satu-satunya alasan yang membuat
coklat menjadi adiktif. Kafein dan gula yang ditemukan dalam coklat juga
menyebabkan ketagihan. Bahkan cokelat adalah salah satu makanan digunakan untuk
memerangi kecanduan alkohol.
10. Es krim
Penelitian telah
membuktikan bahwa kecanduan terhadap es krim dan kokain hampir mencapai level
yang sama. Jenis makanan ini termasuk adiktif karena dapat mengubah otak Anda
dalam menanggapi stimulasi dari makanan. Hal ini terutama disebabkan oleh lemak
dan kadar gula tinggi di dalam es krim.
11. Nitrat
Nitrat adalah zat aditif yang seringkali digunakan dalam daging, hot dog, dan sejenisnya. Ketika daging yang mengandung nitrat dimasak, akan dilepaskan suatu senyawa karsinogenik yang telah diketahui berhubungan dengan berbagai macam kanker.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi bahan kimia ini selama kehamilan meningkatkan risiko yang lebih tinggi terhadap tumor otak pada anak. Nitrat awalnya digunakan untuk mengawetkan daging dan mencegah botulisme.
Tetapi para produsen daging kini menggunakannya untuk memberi warna sedikit kemerahan untuk menarik minat beli pelanggan. Berhati-hatilah dalam berbelanja daging dengan berbelanja di pasar lokal yang mungkin lebih aman.
12. Pestisida
Buah dan sayuran yang dijual secara komersial, umumnya dirawat dengan menggunakan pestisida dan herbisida oleh para petani agar mendapatkan hasil yang banyak dan bagus. Tetapi, bahan kimia ini dapat memiliki efek berbahaya pada janin, terutama selama tahap perkembangan.
Cara terbaik untuk menghindari hal ini adalah makan buah-buahan dan sayuran organik, menggunakan air filter karbon untuk menghilangkan zat aditif dari air minum, dan memilih untuk tidak menggunakan insektisida untuk membersihkan rumah dari serangga.
Nitrat adalah zat aditif yang seringkali digunakan dalam daging, hot dog, dan sejenisnya. Ketika daging yang mengandung nitrat dimasak, akan dilepaskan suatu senyawa karsinogenik yang telah diketahui berhubungan dengan berbagai macam kanker.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi bahan kimia ini selama kehamilan meningkatkan risiko yang lebih tinggi terhadap tumor otak pada anak. Nitrat awalnya digunakan untuk mengawetkan daging dan mencegah botulisme.
Tetapi para produsen daging kini menggunakannya untuk memberi warna sedikit kemerahan untuk menarik minat beli pelanggan. Berhati-hatilah dalam berbelanja daging dengan berbelanja di pasar lokal yang mungkin lebih aman.
12. Pestisida
Buah dan sayuran yang dijual secara komersial, umumnya dirawat dengan menggunakan pestisida dan herbisida oleh para petani agar mendapatkan hasil yang banyak dan bagus. Tetapi, bahan kimia ini dapat memiliki efek berbahaya pada janin, terutama selama tahap perkembangan.
Cara terbaik untuk menghindari hal ini adalah makan buah-buahan dan sayuran organik, menggunakan air filter karbon untuk menghilangkan zat aditif dari air minum, dan memilih untuk tidak menggunakan insektisida untuk membersihkan rumah dari serangga.
D.
KANDUNGAN ZAT ADDITIF
PADA KEMASAN
TABEL ZAT ADITIF PADA MAKANAN
KZA
ID NAMA PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT
ADDITIVE
1 Chitato Makanan Ringan
TBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB
2 Chitos Makanan Ringan
DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, pewarna, NaB, MSG
3 Piattos Makanan Ringan
KCl, AAS, pewarna, NaB, MSG
4 French Fries Makanan
Ringan NaB, pewarna, Si, FF, AS, MSG
5 Potato Chips Makanan
Ringan NB, FF, pewarna, AS, MSG
6 Potato Steak Makanan
Ringan DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, MSG
7 Happy Tos Makanan
Ringan KB, SB, pewarna, NaB, FF, MSG
8 Balls Makanan Ringan
TBHQ, MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB, Si
9 Taro Makanan Ringan
NB, FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG, DI, MSG
10 Double Dekker Makanan
Ringan TBHQ, MSG, CaCO3, DG, NaB, pewarna, AS
11 Jet Zet Makanan
Ringan KB, SB, MSG, NaB, FF, TBHQ, pewarna, KCO3, NB
12 Twisko Makanan Ringan
DG, DI, KCO3, FF, TBHQ, TBHQ, MSG
13 Mie Remes ABC Makanan
Ringan MSG, KB, SB, NaB, FF, pewarna, NB, Aas
14 Indomie Goreng
Makanan Siap Saji Fe, PK, P, pewarna, AF, MSG, KB, SB, Aas, NB
15 Selera Rakyat Makanan
Siap Saji MSg, NaK, NaB, KCO3, G, pewarna, KB
16 Sedap Makanan Siap
Saji Tk, AR, MSG, pewarna, NB, NaB, KB, CaB
17 ABC Makanan Siap Saji
MSG, NB, KB, CaB, TBHQ, Fe, PK, AF
18 Sarimie Makanan Siap
Saji MSG, NB, MNG, MH, pewarna, AF, Fe
19 Gaga Makanan Siap
Saji TF, MSG, NB, MNG, P, PK
20 Mi Duo Makanan Siap
Saji MSG, Ng, NB, MNG, AF, AR
21 Salam Mie Makanan
Siap Saji NaK, KCO3, Po, G, pewarna, Fe, Af, MSG
22 POP Mie Makanan Siap
Saji P, PK, Ng, MSG, AF, NB, MNG, Po
23 CUP Noodles Makanan
Siap Saji pewarna, PK, F, Hp, Ps
24 Mie Gelas Makanan
Siap Saji P, TBHQ, PK, MSG, MNG, NB
25 Mie Soun Makanan Siap
Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF
26 Al-Ham Mie Makanan
Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF, TF
27 Sambal Asam Manis
Kokita Bumbu dalam Botol Al, Ast, AS,MSG,Sk,AB,Ph
28 Sambal Terasi Kokita
Bumbu dalam Botol SB,MSG,Sk,AB,Bt
29 Sambal Bajak Kokita
Bumbu dalam Botol SB,NB,MSG,Sk,Bt
30 Sambal Kecap Kokita
Bumbu dalam Botol Pt,SB,MSG,Sk
31 Sambal Tauco Kokita
Bumbu dalam Botol SB,Bd,MSG,Sk,Krt, NB
32 Sambal Balado Kokita
Bumbu dalam Botol NB,Ast,SB,MSG,pewarna
33 Sambal Bangkok Kokita
Bumbu dalam Botol Aa,Ca,La,SB,MSG,pewarna,NB
34 Sambal Indofood Bumbu
dalam Botol Tkl,MSG,SB,pewarna,NB
35 Sambal Sasa Bumbu
dalam Botol MSG,pewarna,P,Ast,NB,SB
36 Saus Tomat Lombok
Bumbu dalam Botol NB,pewarna,MSG,Sk,AS,P,KB,Bd
37 Saus Raja Rasa Bumbu
dalam Botol MSG,NB,Ca,Sk,pewarna
38 Saus Tiram Bumbu
dalam Botol pewarna,MSG,Sk,Ca,NB,Ks
39 Kecap Sate Bumbu
dalam Botol Sk,pewarna,NB,P
40 Kecap Indofood Bumbu
dalam Botol KB,CaB,NB,Sk,pewarna,P,MSG
41 Kecap Cap Dorang
Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,P,NB,MSG
42 Kecap Bango Bumbu dalam
Botol KB,CaB,NB,MSG,P
43 Kecap Piring Lombok
Bumbu dalam Botol NB,MSG,P,Sk
44 Kecap ABC Bumbu dalam
Botol MSG,P,Sk,NB
45 Saus Inggris Bumbu
dalam Botol Vn,Gr,Sa,NB,MSG,P,Sk
46 Santan Kara Bumbu
Pelengkap dalam Kemasan Plastik MSG,Sk,P,NB,TBHQ
47 Cip Corned Beef
Makanan Kaleng Nn,Po,N,Bd,Pn,Dg,MSG,Sc,Dim,Sn
48 Cip Soppini Makanan
Kaleng TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
49 Corned ABC Makanan
Kaleng MNG,Nn,Bd,Pn,Sn
50 Sosis Champ Makanan
dalam Kemasan Plastik Bd,Nn,TBHQ,Po,Pt
51 Sosis Farm House
Makanan dalam Kemasan Plastik TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
52 Sosis Vida Makanan
dalam Kemasan Plastik NB,TBHQ,Po,Sn,Bd
53 Sosis Bernardi
Makanan dalam Kemasan Plastik NB,Bd,Po,Pt
54 Bakso Vida Makanan
dalam Kemasan Plastik NB,MSG,Po,TBHQ,B
55 Bakso Bernardi
Makanan dalam Kemasan Plastik TBHQ,B,MSG,Po,Sn,NB
56 Qeju-Qeju Makanan
Pelengkap dalam Kemasan Kertas KB,CaB,NB,N,Nn,Re,Pt,SB,An
57 Kraft Singles Makanan
Pelengkap dalam Kemasan Kertas KB,NB,Kn,Nn,Re,Pt,SB,An,G
58 Blue Band Makanan
Pelengkap dalam Kemasan Plastik Krt,Ks,Ss,NB,CaB,KB
59 Palm Boom Makanan
Pelengkap dalam Kemasan Plastik NB,CaB,KB,Kst
60 Simas Margarin
Makanan Pelengkap dalam Kemasan Plastik Krt,KB,NB,CaB,Ss,Ks
61 Chox Permen
Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
62 Golia Permen
Sg,Gl,M,Al,El,Pp,pewarna
63 Fruitella Permen
AS,Ga,Gs,A,pewarna
64 Trebor Permen
Am,AS,Ml,Em,pewarna
65 Big Babol Permen
Gb,Gl,Sr,AS,pewarna
66 Gulas Permen
pewarna,At,AS
67 Travella Permen
Hm,M,CA,pewarna
68 Relaxa Permen
pewarna,M,Hm
69 Station Rasa Permen
AS,A,pewarna
70 Tango Permen
CA,A,pewarna
71 Manise Permen
AS,A,pewarna,Sk,P,Sl
72 Tamarin Permen
At,AS,Sk
73 Plonk Permen
Sg,Gl,M,Al,Pp
74 Kopiko Permen
Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
75 Hexos Permen
Gl,M,Al,El,Pp
76 Sugus Permen
AS,Ga,Gs,F,pewarna
77 Collins Permen
P,F,AS,Am,Gl
78 Boom Permen
M,CA,AS,Hm,Gl
79 Pindy Mint Permen
M,Hm,F,AS,pewarna
80 Hulabaloo Biskuit
Ab,R,Pn,Sn,NB
81 Tops Biskuit Sl,Ab,NB
82 Gery Biskuit
S,Pn.Sn,NB
83 Nyam-nyam Biskuit
Ab,Em,NB,Ft
84 Twister Biskuit
Ab,D,NB,Ft
85 Bricko Biskuit
D,SB,NB,Sl,Ab
86 Selamat Biskuit
V,Sl,Ab
87 Good Time Biskuit
Ab,NB,V,Sl
88 Micmac Biskuit
Ab,F,pewarna,NB,SB
89 Trenz Biskuit
Ab,pewarna,V,Sl,MSG
90 Dueto Biskuit
Ab,NB,SB
91 Snips Snaps Biskuit
Ab,Sl,S,Pp,SB,NB
92 Trakinas Biskuit
Ab,NB,pewarna,F,Sl
93 Oops Biskuit
pewarna,Hp,NB,MSG
94 Oreo Biskuit Ab,NaB,NB
95 Ritz Biskuit
Am,Pr,MNG,Kf
96 Tropicool Jelly
NB,AS,Kr,Pc,pewarna
97 Okky Jelly
I,Ks,Pe,pewarna
98 Inaco Jelly
NB,AS,I,Pc,pewarna
99 Mariza Selai
AS,Ks,pewarna
100 Welco Selai
AS,pewarna,NB,Ks,P
101 Harry Selai
pewarna,NB,AS,Ks,Pt
102 Pido Selai NB,AS,Ks,P,pewarna
103 Iduna Selai
NB,Ks,AS,P,pewarna,Pt,I
104 Fresh Pemanis dalam
botol NB,P,pewarna,CaB,KB,Bd,P,Pe
105 Marjan Pemanis dalam
botol pewarna,NB,KB,Pe
106 Abc Pemanis dalam
botol pewarna,Pe,P,Cab,Nb
107 Coffe Mocca Pemanis
dalam botol Pe,NB,KB,P,pewarna
108 Leo Pemanis dalam
botol P,Pe,pewarna,CaB,NB
109 Pocarri Sweat
Minuman dalam kaleng AS,Ns,NaCl,CaCl,Kal,Mg,Prs
110 Fanta Minuman dalam
kaleng Mg,Prs,pewarna,KB,CaB,NB,Bd
111 Green Sand Minuman
dalam kaleng Prs,CaB,KB,Bd,Mg
112 Sprite Minuman dalam
kaleng Prs,Mg,AS,Kal,NB
113 Coca-cola Minuman
dalam kaleng KB,NB,Mg,Kal,AS
114 Diet Coke Minuman
dalam kaleng AS,NB,Mg,Kal
115 Pepsi Minuman dalam
kaleng AS,NB,Mg,Kal,Prs
116 Calpico Water
Minuman dalam kaleng AS,Ns,NaCl,Kal,Mg,Prs
117 Sunkist Minuman
dalam kaleng pewarna,Prs,NB,Kal
118 Fruit Tea Minuman
dalam kaleng Ps,TBHQ,Prs,F,pewarna,NB
119 Ribena Minuman dalam
kaleng Ps,Prs,pewarna,NB,AS
120 Go-go Mnuman dalam
kaleng Prs,pewarna,NB,AS
http://mahardika014.tripod.com/id3.html
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
1. Zat aditif adalah zat-zat yang
ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan
untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan
pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk
mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan.
2. Zat aditif makanan dapat dibagi
menjadi dua yaitu : (a) aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan
sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai
gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan
rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, (b) aditif tidak sengaja, yaitu aditif
yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari
proses pengolahan.
3. Jenis-jenis zat aditif antara lain
pewarna, penyedap rasa, penambah aroma, pemanis, pengawet, pengemulsi dan
pemutih.
4. Penggunaan zat aditif memiliki
keuntungan meningkatkan mutu makanan dan pengaruh negatif bahan tambahan pangan
terhadap kesehatan.
Agar makanan dapat tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang enak, rupa dan konsentrasinya baik serta awet maka perlu ditambahkan bahan makanan atau dikenal dengan nama lain “food additive”.
Agar makanan dapat tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang enak, rupa dan konsentrasinya baik serta awet maka perlu ditambahkan bahan makanan atau dikenal dengan nama lain “food additive”.
5. Bahan aditif juga bisa membuat
penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau
sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah
menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain.
Maka dari itu pemerintah menagtur penggunaan bahan aditif makanan scara ketat
dan juga melarang pengguanaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat
menimbulakan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan
berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah.
B.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar