Selasa, 02 April 2013

makalah sistem rangka (organisasi sistem rangka, fungsi rangka....)


BAB II
Pembahasan


A.     Organisasi sistem rangka.
Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang ) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh.walaupun rangka terutama tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat di lengkapi dengan kartilago. Rangka kemudian di golongkan menjadi rangka aksial (tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk),  rangka apendikular (gelang bahu, tulang anggota gerak atas, gelang panggul, tulang anggota gerak bawah) dan persendian antara tulang.
1.      Rangka aksial terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh dan melindungi organ-organ pada kepala, leher, dan    torso.
a.       Kolumna vertebra (tulang belakang ) terdiri dari 26 vertebra yang di pisahkan oleh diskus intervertebra.
b.      Tengkorak diseimbangkan pada kolumna vertebra.
1)      Tulang kranial menutupi dan melindungi otak dan organ-organ panca indera.
2)      Tulang wajah memberikan bentuk pada muka dan berisi gigi.
3)      tulang auditori (telinga) terlibat dalam transmisi suara.
4)      Tulang hyoid yang menyangga lidah dan laring,serta membantu dalam proses menelan, merupakan bagian terpisah dari tulang tengkorak.
c.       Kerangka toraks (rangka iga) meliputi tulang-tulang iga, tulang iga terdiri dari 12 pasang yang terdiri dari iga sejati, iga semu dan iga melayang dan sternum  yang membungkus dan melindungi organ-organ toraks.
2.      Rangka apendikular terdiri dari tulang yang membentuk lengan tungkai,dan tulang pektoral serta tojolan pelvis yang menjadi tempat melekatnya lengan dan tungkai pada rangka aksial.
3.      Persendian adalah artikulasi dari dua tulang atau lebih.

B.     Fungsi sistem rangka
1.      Tulang memberi topangan dan bentuk pada tubuh
2.      Pergerakan
3.      Perlindungan
4.      Pembentukan sel darah (hematopoiesis)
5.      Tempat penyimpanan mineral (kalsium dan fosfor)
6.      Melekatnya otot-otot rangka
7.      Memungkinkan organisme untuk bergerak

C.     Komposisi jaringan tulang
1.      Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks ekstraselular. Sel-sel tersebut adalah osteosit,osteoblas, dan osteoklas.
a.       Osteosit adalah sel-sel matang yang mengisi lacuna dalam mettriks
b.      Osteoblas adalah menyintesis unsur-unsur organik tulang. Sel ini bertanggung jawab untuk pembentukan tulang-tulang baru selama pertumbuhan , perbaikan, dan membentuk kembali tulang.
c.       Osteoklas adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menghancurkan dan membentuk kembali tulang.
2.      Matriks tulang tersusun dari serat-serat kolagen organik yang tertanam pada substansi dasar dan garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan kalsium.
a.       Substansi dasar
b.      Garam-garam tulang
c.       Persenyawaan antara kolagen dan Kristal hidroksiapatit bertanggung jawab atas daya regang dan daya tekan tulang yang besar.
3.      Kedua jenis jaring tulang, tulang cancellus (berongga) dan tulang kompak, kedua jenis tulang ini memiliki komposisi yang sama, tetapi porositasnya berbeda
a.       Tulang kompak
b.      Tulang cancellus
c.       Jumlah tulang cancellus dan tulang kompak relatif bervariasi bergantung pada jenis tulang dan bagian yang berbeda dari tulang yang sama.

D.    Macam & Jenis Tulang Berdasarkan Bentuknya-
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi empat jenis / macam meliputi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tak beraturan. Penjelasan berbagai jenis macam tulang tersebut dapat kalian simak pada uraian berikut.

1.         Jenis & Macam Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Disebut tulang pipa karena tulang jenis tersebut berbentuk seperti pipa dengan kedua ujungnya yang bulat. Ujung tulangnya yang berbentuk bulat dan tersusun atas tulang rawan disebut epifise. Sedangkan  pada jenis ini bagian tengah tulang pipa yang berbentuk silindris dan berongga disebut diafise. Di antara epifise dan diafise terdapat bagian yang disebut metafise. Metafise tersusun atas tulang rawan.Bagian metafise ini terdapat cakra epifise, yang memiliki kemampuan memanjang.

Di dalam rongga tulang pipa, terdapat bagian yang disebut sumsum tulang. Sumsum tulang tersusun dari pembuluh darah dan pembuluh saraf. Tulang pipa memiliki dua sumsum tulang yakni sumsum tulang merah dan kuning. Tempat sel-sel darah dibentuk berada di dalam sumsum tulang merah. Adapun tempat pembentukan sel-sel lemak terdapat pada sumsum tulang kuning. Saat kita masih bayi, hampir seluruh tulang mengan dung sumsum merah. Namun, saat mulai tumbuh, beberapa di antaranya berubah menjadi sumsum tulang kuning.

Selain sumsum, pada tulang pipa juga terdapat bagian lainnya, misalnya bagian luar yang keras disebut cangkang. Kemudian tulang pipa juga memiliki lapisan periostum yang menyelimuti seluruh tulang. Bagian tubuh yang memiliki tulang pipa meliputi tulang paha, tulang hasta, tulang lengan atas, tulang pengumpil, tulang betis, dan tulang kering.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdbuy_4oFfn4kI4eu5K4j8LyiNHb_pkUKd0xovZfMPA33GYsQkKL5gtPSORz55JXi1Zzb0FNe9rOxTVpI66aU4Ovo-2eMFUTgZw-bRwKRGd9aD4NkAtvaWPG6quLFx1JbNlbRleZIxfOs/s1600/Tulang.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlqmdvYk8ZyAByMSv8Sq_7VBsf5OWVIzKaxqKCU1Zsl5_ZmBDb_o_JtwFi-ClnIYGzWIRlKDHUJAjoJJ3pLdtGuIRTlj2hOamcNv3iY8tgnnmqI5cA8YmS_yzwbEl78ViagHiHm_guZDw/s1600/tulang+pipa.jpg
2.      Jenis & Macam Tulang Pendek
 Tulang jenis pendek memiliki bentuk mirip kubus, pendek tak beraturan, atau bulat. Adanya tulang ini dimungkinkan goncangan yang keras dapat diredam dan gerakan tulang yang bebas dapat dilakukan. Sebagai contoh, tulang telapak kaki dan telapak tangan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjpicK6SV1XDOZlKUH61fe7GCGN6EfK63kvlGE-MLQ2NidU6RJWxmwcfgfCnm8M0J2CrE_mMgaAP5WRKcMBBdKmAMmwfejvvu9pWlxTpTv0gzCHfMheWVbTKRaKTwfW6qZAl9Yin40I1E/s1600/Tulang+pendek.jpg
3.      Jenis & Macam Tulang Pipih
               Tulang pipih bentuk gepeng dan berupa lempenganlempengan lebar. Tulang pipih ini tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Di antara dua lapisan ini terdapat lapisan spongiosa yang dinamakan diploe. Peran tulang pipih adalah melindungi struktur tubuh yang berada di bawahnya. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.

4.      Jenis & Macam Tulang Tak Beraturan
               Dari namanya saja kita tentu tahu, bila tulang ini memiliki bentuk tidak beraturan. Contohnya dapat kita temukan pada tulang rahang dan ruas tulang belakang.

E.     Jenis Tulang dan contohnya
           Tulang-tulang dalam tubuh manusia lebih kurang berjumlah  200 buah. Komponen – komponen penyusun tulang adalah air (25%), zat organic berupa serabut (30%), dan zat mineral terutama kalsium fosfat dan sedikit garam magnesium ( 45%).

Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan sebagai berikut:

1.      Tulang Pipa (Tulang Panjang)
     Tulang pipa berbentuk seperti tabung yang kedua ujungnya bulat (epifisis) dan bagian tengah silindris (diafisis). Hampir seluruh bagian terdiri-dari tulang kompak (tulang padat) dengan sedikit komponen tulang spongiosa (tulang berongga-rongga). Pada bagian dalam terdapat rongga berisi sumsum tulang. Contoh: Tulang paha, tungkai bawah, serta lengan atas dan lengan bawah.
2.      Tulang Pendek
     Tulang pendek berbentuk seperti seperti kubus atau pendek tidak beraturan. Tulang ini mempunyai inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompak. Contoh: tulang telapak tangan dan kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.


3.      Tulang Pipih
     Tulang pipih berbentuk gepeng memipih. Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang kompak yang disebut lamina eksterna dan interna ossis karnii. Kedua lapisan dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa disebut diploe. Contoh, tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.

Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang
keras :
1.      Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan terdiri-dari sel-sel tulang yang mengeluarkan matriks disebut kondrin yang dihasilkan oleh kondroblast (sel-sel pembentuk kartilago). Lama kelamaan kondroblast terkurung oleh matriksnya sendiri dalam ruang yang disebut lacuna. Kondroblast dalam lacuna bersifat tidak aktif dan disebut kondrosit (sel tulang rawan).
Matriks pada tulang rawan umumnya adalah hialin yang homogen dan jernih. Matriks yang berserabut lebih banyak mengandung zat kalogen (zat perekat logam).

2.      Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras merupakan kumpulan sel-sel tulang yang mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan fosfat. Kedua senyawa ini menyebabkan tulang menjadi keras. Osteoblast pada lacuna menjadi tidak aktif dan disebut osteosit (sel tulang).

            Tulang keras dibedakan menjadi dua , yaitu tulang kompak dan tulang spons (tulang berongga). Pada tulang keras atau tulang kompak, matriks tulang rapat dan padat, misalnya pada tulang pipa.
Pada tulang spons matriksnya berongga. Rongga-rongga pada tulang spons diisi oleh jaringan sumsum tulang. Apabila berwarna merah, berarti mengandung sel-sel darah merah, misalnya pada epifisis tulang pipa. Apabila berwarna kuning, berarti mengandung sel-sel lemak, misalnya pada diafisis tulang pipa.




ZAT ADIKTIF


BAB I
Pendahuluan
A.    Latar belakang

Setiap hari kita memerlukan makanan untuk mendapatkan energi (karbohidrat dan lemak) dan untuk pertumbuhan sel-sel baru, menggantikan sel-sel yang rusak (protein). Selain itu, kita juga memerlukan makanan sebagai sumber zat penunjang dan pengatur proses dalam tubuh, yaitu vitamin, mineral, dan air.
Sehat tidaknya suatu makanan tidak bergantung pada ukuran, bentuk, warna, kelezatan, aroma, atau kesegarannya, tetapi bergantung pada kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh. Suatu makanan dikatakan sehat apabila mengandung satu macam atau lebih zat yang diperlukan oleh tubuh. Setiap hari, kita perlu mengonsumsi makanan yang beragam agar semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh terpenuhi. Hal ini dikarenakan belum tentu satu jenis makanan mengandung semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh setiap hari.
Supaya orang tertarik untuk memakan suatu makanan, seringkali kita perlu menambahkan bahan-bahan tambahan ke dalam makanan yang kita olah. Bisa kita perkirakan bahwa seseorang tentu tidak akan punya selera untuk memakan sayur sop yang tidak digarami atau bubur kacang hijau yang tidak memakai gula. Dalam hal ini, garam dan gula termasuk bahan tambahan. Keduanya termasuk jenis zat aditif makanan. Zat aditif bukan hanya garam dan gula saja, tetapi masih banyak bahan-bahan kimia lain.
Zat aditif makanan ditambahkan dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk, dan lain.

B.     Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat identifikasi masalah pokok makanan yang mengandung zat adiktif sebagai berikut :
1.      Adanya pengertian zat adiktif.
2.      Adanya berbagai makanan yang mengandung zat adiktif.
3.      Adanya bahaya penggunaan zat adiktif pada makanan.

C.    Tujuan
Setelah mengetahui makanan yang mengandung zat adiktif, diharapkan mahasiswa dapat :
1.      Memahami dan mengerti pengertian zat adiktif
2.      Mengetahui makanan yang mengandung zat adiktif
3.      Mengetahui bahaya penggunaan zat adiktif pada makanan















BAB II
Pembahasan

A.    Pengetian zat adiktif

Istilah zat aditif sendiri mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia setelah merebak kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu, ikan dan daging yang terjadi pada beberapa bulan belakangan. Formalin sendiri digunakan sebagai zat pengawet agar produk olahan tersebut tidak lekas busuk/terjauh dari mikroorganisme. Penyalahgunaan formalin ini membuka kacamata masyarakat untuk bersifat proaktif dalam memilah-milah mana zat aditif yang dapat dikonsumsi dan mana yang berbahaya.
Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu : (a) aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, (b) aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker pada hewan dan manusia.

B.     Macam-macam zat adiktif
Zat aditif pada makanan, ada yang berasal dari alam dan ada yang buatan (sintetik). Untuk zat aditif alami tidak banyak menyebabkan efek samping. Lain halnya dengan zat aditif sintetik.
Beberapa zat aditif dari alam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
1.      Pewarna
Contohnya : Daun pandan (hijau), kunyit (kuning), buah coklat (coklat), wortel (orange), anato (orange), karamel (cokelat hitam), beta karoten (kuning) dan klorofil (hijau).
2.      Penyedap
Contohnya : Pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar.
3.      Pengawet
Contohnya : asam cuka (untuk acar), gula (untuk manisan), dan garam (untuk asinan ikan/telur). Selain itu beberapa bahan alam misalnya saja penambahan air jeruk atau air garam yang dapat digunakan untuk menghambat terjadinya proses reaksi waktu coklat (browing reaction) pada buah apel.
4.      Pengemusi
Contohnya : putih telur.


Beberapa zat aditif sintetik yang sering digunakan dalam beranaka jenis makanan, yaitu :
1.      Zat Pewarna
   zat pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik. Tartrazin adalah pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Contoh pewarna sintetik: biru berlian (biru), coklat HT (coklat), eritrosit (merah) dan hijau FCF (hijau).
2.      Penyedap rasa dan aroma (flavor)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester. Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum).
3.      Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin. MSG sebagai penguat rasa makanan dan juga untuk melezatkan makanan. MSG merupakan zat aditif makanan buatan, sedangkan yang alami diantaranya adalah bunga cengkeh.
4.      Zat pemanis buatan
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin(kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.
5.      Pengawet
Pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan mikroorganisme. Zat pengawet dimaksudkan untuk memperlambat oksidasi yang dapat merusak makanan.

C.    Contoh makanan-makanan yang mengandung zat adiktif
Makanan Yang Mengandung Zat Aditif Berbahaya – Saat ini banyak makanan yang beredar luas dipasaran yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia sehinga kita harus cermat dan berhati hati seblum membeli dan mengkonsumsi makanan tersebut. Nah berikut ini ada 5 Jenis Makanan Yang Mengandung Zat Aditif Berbahaya yang sebaiknya kamu hindari.

1.      Soda dan minuman yang mengandung pemanis buatan
Seringkali bahwa minuman kemasan yang memiliki aneka rasa lebih sehat daripada penggunaan gula untuk mempermanis minuman di rumah. Padahal kebanyakan minuman kemasan mengandung pemanis buatan yang jauh lebih berbahaya dari gula biasa.
Aspartame, sakarin dan sucralose adalah beberapa jenis pemanis buatan yang sangat populer dan sering digunakan dalam minuman bersoda, jus kemasan, permen karet, dan makanan lainnya.
Pemanis buatan tidak hanya meningkatkan risiko terhadap diabetes tetapi juga dapat menyebabkan obesitas. Untuk melindungi diri dari risiko penyakit karena pemanis buatan, kurangi konsumsi soda dan minuman kemasan yang tidak sehat, batasi pula penggunaan gula mentah dan menggantinya dengan pemanis alami seperti madu murni.
2.      Makanan dan minuman ringan yang mengandung sirup jagung kaya fruktosa
Sirup jagung kaya fruktosa merupakan cairan yang manisnya 6 kali lipat lebih manis dari tebu. Sirup jagung sering ditambahkan pada makanan olahan seperti minuman ringan, bumbu, saus apel, makanan dan roti atau sereal yang tampak berbahaya.
Konsumsi terhadap sirup jagung kaya fruktosa ini terkait dengan risiko obesitas, kerusakan otak, IQ rendah, dan bahkan keracunan merkuri. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang tampak mencurigakan dan memiliki rasa manis yang terlalu tajam.
3.      Makanan yang mengandung minyak nabati dan lemak trans
Banyak orang juga telah salah paham mengenai penggunaan minyak nabati tak jenuh yang dijadikan alternatif yang sehat dari lemak tak jenuh pada makanan. Tetapi minyak sayuran dapat berubah menjadi tengik lebih cepat, sehingga dapat bersifat seperti racun dalam tubuh.
Konsumsi makanan yang mengandung minyak nabati dalam kadart tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah seperti penyakit jantung dan kanker. Minyak nabati kebanyakan berasal dari organisme hasil rekayasa genetik termasuk minyak canola, kedelai, dan jagung yang melalui pros hidrogenasi.
Lebih baik gunakan sumber lemak tak jenuh yang sehat seperti mentega, minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak rami untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit.
4.      Roti putih dan makanan yang terbuat dari tepung halus
Makanan yang terbuat dari tepung putih halus seperti roti putih, pasta dan makanan lainnya adalah salah satu perusak kesehatan yang paling umum saat ini. Produk tepung putih bersifat karsinogenik karena diputihkan melalui berbagai proses.
Selain itu, tepung putih juga kehilangan nutrisi penting dari gandum ketika menjalani proses pemutihan. Hindari makanan yang terbuat dari tepung putih dan semua produk olahan gandum untuk mengoptimalkan kesehatan.
5.   Makanan yang mengandung MSG dan garam halus
Monosodium glutamat atau yang dikenal dengan istilah MSG, sering tersembunyi dalam makanan dengan nama yang menipu. MSG adalah bahan kimia garam yang dapat menyebabkan sakit kepala, masalah jantung, kerusakan otak, dan masalah lainnya jika dikonsumsi dalam tingkat tinggi dan pada jangka waktu yang panjang.
6.  Saus tomat
Saus tomat yang sering Anda jadikan teman makan ternyata mengandung sejumlah bahan yang mengejutkan. Selain mengandung bahan murni seperti tomat dan air, beberapa merk saus tomat juga mengandung MSG, sirup jagung tinggi fruktosa, garam, bawang putih, minyak sayur yang terhidrogenisasi, rempah-rempah, gluten, asam sitrat dan ragi.

Produsen tidak diharuskan untuk mengungkapkan bahan apa saja yang terkandung dalam saus tomat pada labelnya, sehingga pastikan untuk memilih saus tomat dengan seksama. Banyak produk yang menyamarkan bahan aditif berbahaya seperti MSG dengan memberi label 'rasa alami' pada botolnya.

Pilihlah saus tomat yang dikemas dengan menggunakan botol kaca dan bukan kaleng untuk menghindari paparan zat kimia berbahaya lainnya dari kaleng.

7.  Selai kacang
Selai kacang merupakan makanan yang sehat karena mengandung lemak nabati dan vitamin. Sayangnya, beberapa merk selai kacang menambahkan bahan seperti gula, sirup jagung, dan minyak nabati terhidrogenasi seperti lemak trans.

Idealnya, selai kacang yang baik hanya berisi kacang saja atau bahan pendukung lain yang tidak berbahaya. Zat aditif seperti sirup jagung ini akan menghilangkan manfaat sehat kacang dan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi jangka panjang, seperti penurunan fungsi kognitif otak.

8.  Cuka sari apel
Cuka sari apel menawarkan berbagai manfaat kesehatan, diantaranya mengatasi mulas, nyeri sendi, dan kekakuan sendi, meningkatkan fungsi usus, dan memecah lemak untuk membantu penurunan berat badan.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, pilihlah cuka sari apel yang melalui proses pasteurisasi, organik dan tanpa filter. Baca label cuka sari apel dengan hati-hati, karena beberapa merk diketahui mengandung zat aditif seperti pewarna dan penyedap rasa.

Bahkan produsen yang curang kadang memasang label 'cuka rasa sari apel', dimana cuka tersebut terbuat dari cuka putih biasa dari jagung dan bukan apel yang diberi perasa dan pewarna buatan agar terlihat seperti cuka sari apel.

9. Coklat
Cokelat dianggap sebagai salah satu makanan yang paling adiktif. Ada alkaloid tertentu dalam cokelat yang sangat mirip dengan yang ditemukan dalam alkohol. Itu bukan satu-satunya alasan yang membuat coklat menjadi adiktif. Kafein dan gula yang ditemukan dalam coklat juga menyebabkan ketagihan. Bahkan cokelat adalah salah satu makanan digunakan untuk memerangi kecanduan alkohol.

10. Es krim
Penelitian telah membuktikan bahwa kecanduan terhadap es krim dan kokain hampir mencapai level yang sama. Jenis makanan ini termasuk adiktif karena dapat mengubah otak Anda dalam menanggapi stimulasi dari makanan. Hal ini terutama disebabkan oleh lemak dan kadar gula tinggi di dalam es krim.

11.  Nitrat

Nitrat adalah zat aditif yang seringkali digunakan dalam daging, hot dog, dan sejenisnya. Ketika daging yang mengandung nitrat dimasak, akan dilepaskan suatu senyawa karsinogenik yang telah diketahui berhubungan dengan berbagai macam kanker.

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi bahan kimia ini selama kehamilan meningkatkan risiko yang lebih tinggi terhadap tumor otak pada anak. Nitrat awalnya digunakan untuk mengawetkan daging dan mencegah botulisme.

Tetapi para produsen daging kini menggunakannya untuk memberi warna sedikit kemerahan untuk menarik minat beli pelanggan. Berhati-hatilah dalam berbelanja daging dengan berbelanja di pasar lokal yang mungkin lebih aman.

12. Pestisida

Buah dan sayuran yang dijual secara komersial, umumnya dirawat dengan menggunakan pestisida dan herbisida oleh para petani agar mendapatkan hasil yang banyak dan bagus. Tetapi, bahan kimia ini dapat memiliki efek berbahaya pada janin, terutama selama tahap perkembangan.

Cara terbaik untuk menghindari hal ini adalah makan buah-buahan dan sayuran organik, menggunakan air filter karbon untuk menghilangkan zat aditif dari air minum, dan memilih untuk tidak menggunakan insektisida untuk membersihkan rumah dari serangga.

D.    KANDUNGAN ZAT ADDITIF PADA KEMASAN
TABEL ZAT ADITIF PADA MAKANAN
KZA
ID NAMA PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
1 Chitato Makanan Ringan TBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB
2 Chitos Makanan Ringan DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, pewarna, NaB, MSG
3 Piattos Makanan Ringan KCl, AAS, pewarna, NaB, MSG
4 French Fries Makanan Ringan NaB, pewarna, Si, FF, AS, MSG
5 Potato Chips Makanan Ringan NB, FF, pewarna, AS, MSG
6 Potato Steak Makanan Ringan DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, MSG
7 Happy Tos Makanan Ringan KB, SB, pewarna, NaB, FF, MSG
8 Balls Makanan Ringan TBHQ, MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB, Si
9 Taro Makanan Ringan NB, FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG, DI, MSG
10 Double Dekker Makanan Ringan TBHQ, MSG, CaCO3, DG, NaB, pewarna, AS
11 Jet Zet Makanan Ringan KB, SB, MSG, NaB, FF, TBHQ, pewarna, KCO3, NB
12 Twisko Makanan Ringan DG, DI, KCO3, FF, TBHQ, TBHQ, MSG
13 Mie Remes ABC Makanan Ringan MSG, KB, SB, NaB, FF, pewarna, NB, Aas
14 Indomie Goreng Makanan Siap Saji Fe, PK, P, pewarna, AF, MSG, KB, SB, Aas, NB
15 Selera Rakyat Makanan Siap Saji MSg, NaK, NaB, KCO3, G, pewarna, KB
16 Sedap Makanan Siap Saji Tk, AR, MSG, pewarna, NB, NaB, KB, CaB
17 ABC Makanan Siap Saji MSG, NB, KB, CaB, TBHQ, Fe, PK, AF
18 Sarimie Makanan Siap Saji MSG, NB, MNG, MH, pewarna, AF, Fe
19 Gaga Makanan Siap Saji TF, MSG, NB, MNG, P, PK
20 Mi Duo Makanan Siap Saji MSG, Ng, NB, MNG, AF, AR
21 Salam Mie Makanan Siap Saji NaK, KCO3, Po, G, pewarna, Fe, Af, MSG
22 POP Mie Makanan Siap Saji P, PK, Ng, MSG, AF, NB, MNG, Po
23 CUP Noodles Makanan Siap Saji pewarna, PK, F, Hp, Ps
24 Mie Gelas Makanan Siap Saji P, TBHQ, PK, MSG, MNG, NB
25 Mie Soun Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF
26 Al-Ham Mie Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF, TF
27 Sambal Asam Manis Kokita Bumbu dalam Botol Al, Ast, AS,MSG,Sk,AB,Ph
28 Sambal Terasi Kokita Bumbu dalam Botol SB,MSG,Sk,AB,Bt
29 Sambal Bajak Kokita Bumbu dalam Botol SB,NB,MSG,Sk,Bt
30 Sambal Kecap Kokita Bumbu dalam Botol Pt,SB,MSG,Sk
31 Sambal Tauco Kokita Bumbu dalam Botol SB,Bd,MSG,Sk,Krt, NB
32 Sambal Balado Kokita Bumbu dalam Botol NB,Ast,SB,MSG,pewarna
33 Sambal Bangkok Kokita Bumbu dalam Botol Aa,Ca,La,SB,MSG,pewarna,NB
34 Sambal Indofood Bumbu dalam Botol Tkl,MSG,SB,pewarna,NB
35 Sambal Sasa Bumbu dalam Botol MSG,pewarna,P,Ast,NB,SB
36 Saus Tomat Lombok Bumbu dalam Botol NB,pewarna,MSG,Sk,AS,P,KB,Bd
37 Saus Raja Rasa Bumbu dalam Botol MSG,NB,Ca,Sk,pewarna
38 Saus Tiram Bumbu dalam Botol pewarna,MSG,Sk,Ca,NB,Ks
39 Kecap Sate Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,NB,P
40 Kecap Indofood Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,Sk,pewarna,P,MSG
41 Kecap Cap Dorang Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,P,NB,MSG
42 Kecap Bango Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,MSG,P
43 Kecap Piring Lombok Bumbu dalam Botol NB,MSG,P,Sk
44 Kecap ABC Bumbu dalam Botol MSG,P,Sk,NB
45 Saus Inggris Bumbu dalam Botol Vn,Gr,Sa,NB,MSG,P,Sk
46 Santan Kara Bumbu Pelengkap dalam Kemasan Plastik MSG,Sk,P,NB,TBHQ
47 Cip Corned Beef Makanan Kaleng Nn,Po,N,Bd,Pn,Dg,MSG,Sc,Dim,Sn
48 Cip Soppini Makanan Kaleng TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
49 Corned ABC Makanan Kaleng MNG,Nn,Bd,Pn,Sn
50 Sosis Champ Makanan dalam Kemasan Plastik Bd,Nn,TBHQ,Po,Pt
51 Sosis Farm House Makanan dalam Kemasan Plastik TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
52 Sosis Vida Makanan dalam Kemasan Plastik NB,TBHQ,Po,Sn,Bd
53 Sosis Bernardi Makanan dalam Kemasan Plastik NB,Bd,Po,Pt
54 Bakso Vida Makanan dalam Kemasan Plastik NB,MSG,Po,TBHQ,B
55 Bakso Bernardi Makanan dalam Kemasan Plastik TBHQ,B,MSG,Po,Sn,NB
56 Qeju-Qeju Makanan Pelengkap dalam Kemasan Kertas KB,CaB,NB,N,Nn,Re,Pt,SB,An
57 Kraft Singles Makanan Pelengkap dalam Kemasan Kertas KB,NB,Kn,Nn,Re,Pt,SB,An,G
58 Blue Band Makanan Pelengkap dalam Kemasan Plastik Krt,Ks,Ss,NB,CaB,KB
59 Palm Boom Makanan Pelengkap dalam Kemasan Plastik NB,CaB,KB,Kst
60 Simas Margarin Makanan Pelengkap dalam Kemasan Plastik Krt,KB,NB,CaB,Ss,Ks
61 Chox Permen Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
62 Golia Permen Sg,Gl,M,Al,El,Pp,pewarna
63 Fruitella Permen AS,Ga,Gs,A,pewarna
64 Trebor Permen Am,AS,Ml,Em,pewarna
65 Big Babol Permen Gb,Gl,Sr,AS,pewarna
66 Gulas Permen pewarna,At,AS
67 Travella Permen Hm,M,CA,pewarna
68 Relaxa Permen pewarna,M,Hm
69 Station Rasa Permen AS,A,pewarna
70 Tango Permen CA,A,pewarna
71 Manise Permen AS,A,pewarna,Sk,P,Sl
72 Tamarin Permen At,AS,Sk
73 Plonk Permen Sg,Gl,M,Al,Pp
74 Kopiko Permen Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
75 Hexos Permen Gl,M,Al,El,Pp
76 Sugus Permen AS,Ga,Gs,F,pewarna
77 Collins Permen P,F,AS,Am,Gl
78 Boom Permen M,CA,AS,Hm,Gl
79 Pindy Mint Permen M,Hm,F,AS,pewarna
80 Hulabaloo Biskuit Ab,R,Pn,Sn,NB
81 Tops Biskuit Sl,Ab,NB
82 Gery Biskuit S,Pn.Sn,NB
83 Nyam-nyam Biskuit Ab,Em,NB,Ft
84 Twister Biskuit Ab,D,NB,Ft
85 Bricko Biskuit D,SB,NB,Sl,Ab
86 Selamat Biskuit V,Sl,Ab
87 Good Time Biskuit Ab,NB,V,Sl
88 Micmac Biskuit Ab,F,pewarna,NB,SB
89 Trenz Biskuit Ab,pewarna,V,Sl,MSG
90 Dueto Biskuit Ab,NB,SB
91 Snips Snaps Biskuit Ab,Sl,S,Pp,SB,NB
92 Trakinas Biskuit Ab,NB,pewarna,F,Sl
93 Oops Biskuit pewarna,Hp,NB,MSG
94 Oreo Biskuit Ab,NaB,NB
95 Ritz Biskuit Am,Pr,MNG,Kf
96 Tropicool Jelly NB,AS,Kr,Pc,pewarna
97 Okky Jelly I,Ks,Pe,pewarna
98 Inaco Jelly NB,AS,I,Pc,pewarna
99 Mariza Selai AS,Ks,pewarna
100 Welco Selai AS,pewarna,NB,Ks,P
101 Harry Selai pewarna,NB,AS,Ks,Pt
102 Pido Selai NB,AS,Ks,P,pewarna
103 Iduna Selai NB,Ks,AS,P,pewarna,Pt,I
104 Fresh Pemanis dalam botol NB,P,pewarna,CaB,KB,Bd,P,Pe
105 Marjan Pemanis dalam botol pewarna,NB,KB,Pe
106 Abc Pemanis dalam botol pewarna,Pe,P,Cab,Nb
107 Coffe Mocca Pemanis dalam botol Pe,NB,KB,P,pewarna
108 Leo Pemanis dalam botol P,Pe,pewarna,CaB,NB
109 Pocarri Sweat Minuman dalam kaleng AS,Ns,NaCl,CaCl,Kal,Mg,Prs
110 Fanta Minuman dalam kaleng Mg,Prs,pewarna,KB,CaB,NB,Bd
111 Green Sand Minuman dalam kaleng Prs,CaB,KB,Bd,Mg
112 Sprite Minuman dalam kaleng Prs,Mg,AS,Kal,NB
113 Coca-cola Minuman dalam kaleng KB,NB,Mg,Kal,AS
114 Diet Coke Minuman dalam kaleng AS,NB,Mg,Kal
115 Pepsi Minuman dalam kaleng AS,NB,Mg,Kal,Prs
116 Calpico Water Minuman dalam kaleng AS,Ns,NaCl,Kal,Mg,Prs
117 Sunkist Minuman dalam kaleng pewarna,Prs,NB,Kal
118 Fruit Tea Minuman dalam kaleng Ps,TBHQ,Prs,F,pewarna,NB
119 Ribena Minuman dalam kaleng Ps,Prs,pewarna,NB,AS
120 Go-go Mnuman dalam kaleng Prs,pewarna,NB,AS
http://mahardika014.tripod.com/id3.html


























BAB III
Penutup
A.   Kesimpulan

1.     Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

2.    Zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu : (a) aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, (b) aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.

3.    Jenis­-jenis zat aditif antara lain pewarna, penyedap rasa, penambah aroma, pemanis, pengawet, pengemulsi dan pemutih.

4.    Penggunaan zat aditif memiliki keuntungan meningkatkan mutu makanan dan pengaruh negatif bahan tambahan pangan terhadap kesehatan.
Agar makanan dapat tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang enak, rupa dan konsentrasinya baik serta awet maka perlu ditambahkan bahan makanan atau dikenal dengan nama lain “food additive”.

5.    Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah menagtur penggunaan bahan aditif makanan scara ketat dan juga melarang pengguanaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulakan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah.

B.     Daftar pustaka